
Wawasan
nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan berasal dari kata
wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Dibuatnya pandangan mengenai
wawasan nusantara bukan serta merta tidak memiliki tujuan. Tujuan wawasan
nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
Wawasan Nusantara merupakan suatu pandangan yang
meliputi pemahaman utuh terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar
dan kaya akan keanekaragaman. Konsep ini berfokus pada aspek geografis,
sejarah, budaya, serta geopolitik untuk membangun kesadaran nasional tentang
identitas Indonesia sebagai negara maritim yang unik.
Konsep
geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan kehidupan
bangsa. Sebagai negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman didalamnya,
Indonesia memiliki wawasan nusantara sebagai dasar pengembangan wawasan
nasional.
Dari segi
geografis dan Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa dengan wia layah dan
posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan da n
heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi menjadi bangsa
yang satu dan utuh.
Tujuan wawasan
nusantara dalam bidang kebudayaan adalah untuk memberdayakan kebudayaan yang
artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta
mewarisi budaya dari generasi sebelumnya. Proses ini membutuhkan pemahaman yang
mendalam dan kesatuan cara pandang diantara masyarakat tentang eksistensi
budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat yang sama untuk terus
dilestarikan.
Implementasi Wawasan Nusantara
- Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
- Pelestarian
budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
- Saling
menghargai antar suku, budaya dan tidak rasis.
- Saling
mendukung satu sama lain karena Indonesia bhinneka tunggal ika.
Contoh Kasus Wawasan Nusantara:
1) 1. Kerja Sama Maritim di Kawasan Asia Tenggara:
Konsep Wawasan Nusantara mengilhami kerja sama di kawasan Asia Tenggara, seperti ASEAN, dalam mengembangkan kerja sama maritim. Indonesia, sebagai negara yang memiliki konsep Wawasan Nusantara, memainkan peran penting dalam inisiatif ini. Contohnya adalah "The ASEAN Outlook on the Indo-Pacific" yang mencoba mempromosikan kerjasama di wilayah ini dengan menghargai keberagaman serta kepentingan bersama antarnegara anggota ASEAN dan mitra-mitra regional.
2) 2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan:
Konsep Wawasan Nusantara mendorong pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Contohnya, upaya pelestarian hutan, pengelolaan laut yang berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan di pulau-pulau Indonesia. Proyek-proyek ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem alam yang kaya di wilayah Nusantara.
3) 3. Keragaman Budaya sebagai Aspek Diplomasi Soft Power:
Indonesia, dengan keberagaman budayanya yang luar biasa, menggunakan kekayaan ini sebagai alat diplomasi soft power. Melalui promosi seni, kuliner, tradisi, dan budaya lokal, konsep Wawasan Nusantara menjadi landasan untuk memperluas pengaruh positif Indonesia di mata dunia, menciptakan hubungan yang lebih kuat antarnegara dan meningkatkan citra positif Indonesia.
4) 4. Pengembangan Infrastruktur dan Konektivitas:
Konsep Wawasan Nusantara memacu pembangunan
infrastruktur, terutama di bidang transportasi dan konektivitas. Contoh
kasusnya adalah proyek pembangunan Pelabuhan dan Jalan Raya Trans-Sumatera yang
bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarpulau dan memperkuat integrasi
ekonomi di wilayah Indonesia.
Komentar
Posting Komentar