Pertemuan 10 - Konsepsi Wawasan Nusantara

                                 

Wawasan nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Dibuatnya pandangan mengenai wawasan nusantara bukan serta merta tidak memiliki tujuan. Tujuan wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

Wawasan Nusantara merupakan suatu pandangan yang meliputi pemahaman utuh terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar dan kaya akan keanekaragaman. Konsep ini berfokus pada aspek geografis, sejarah, budaya, serta geopolitik untuk membangun kesadaran nasional tentang identitas Indonesia sebagai negara maritim yang unik.

Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan kehidupan bangsa. Sebagai negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman didalamnya, Indonesia memiliki wawasan nusantara sebagai dasar pengembangan wawasan nasional.

Dari segi geografis dan Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa dengan wia layah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan da n heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi menjadi bangsa yang satu dan utuh.

Tujuan wawasan nusantara dalam bidang kebudayaan adalah untuk memberdayakan kebudayaan yang artinya setiap generasi yang lahir dari suatu masyarakat dengan serta merta mewarisi budaya dari generasi sebelumnya. Proses ini membutuhkan pemahaman yang mendalam dan kesatuan cara pandang diantara masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat yang sama untuk terus dilestarikan.

 

Implementasi Wawasan Nusantara

  • Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.
  • Pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
  • Saling menghargai antar suku, budaya dan tidak rasis.
  • Saling mendukung satu sama lain karena Indonesia bhinneka tunggal ika.


Contoh Kasus Wawasan Nusantara:

1)   1. Kerja Sama Maritim di Kawasan Asia Tenggara:

   Konsep Wawasan Nusantara mengilhami kerja sama di kawasan Asia Tenggara, seperti ASEAN, dalam mengembangkan kerja sama maritim. Indonesia, sebagai negara yang memiliki konsep Wawasan Nusantara, memainkan peran penting dalam inisiatif ini. Contohnya adalah "The ASEAN Outlook on the Indo-Pacific" yang mencoba mempromosikan kerjasama di wilayah ini dengan menghargai keberagaman serta kepentingan bersama antarnegara anggota ASEAN dan mitra-mitra regional.

2)    2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan:

    Konsep Wawasan Nusantara mendorong pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Contohnya, upaya pelestarian hutan, pengelolaan laut yang berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan di pulau-pulau Indonesia. Proyek-proyek ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem alam yang kaya di wilayah Nusantara.

3)    3. Keragaman Budaya sebagai Aspek Diplomasi Soft Power:

    Indonesia, dengan keberagaman budayanya yang luar biasa, menggunakan kekayaan ini sebagai alat diplomasi soft power. Melalui promosi seni, kuliner, tradisi, dan budaya lokal, konsep Wawasan Nusantara menjadi landasan untuk memperluas pengaruh positif Indonesia di mata dunia, menciptakan hubungan yang lebih kuat antarnegara dan meningkatkan citra positif Indonesia.

4)   4. Pengembangan Infrastruktur dan Konektivitas:

    Konsep Wawasan Nusantara memacu pembangunan infrastruktur, terutama di bidang transportasi dan konektivitas. Contoh kasusnya adalah proyek pembangunan Pelabuhan dan Jalan Raya Trans-Sumatera yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarpulau dan memperkuat integrasi ekonomi di wilayah Indonesia.

Komentar