
Konsep kewarganegaraan digital, atau "digital citizenship," mencakup pemahaman, etika, kebijaksanaan, dan perilaku yang memadai saat menggunakan teknologi digital dan internet. Ini melibatkan penggunaan internet yang bertanggung jawab, perlindungan terhadap privasi dan keamanan online, pemahaman tentang hak dan kewajiban dalam dunia digital, serta kemampuan untuk membedakan informasi yang akurat dari yang tidak.
Kewarganegaraan digital juga melibatkan
penghargaan terhadap keragaman dan penghargaan terhadap hak-hak individu dalam
ruang digital. Ini mencakup pencegahan terhadap perilaku cyberbullying,
penghindaran penyebaran informasi palsu, serta partisipasi yang positif dan
produktif dalam komunitas online.
Dalam rangka menciptakan masyarakat digital yang sehat, penting bagi individu untuk mengembangkan keterampilan kewarganegaraan digital yang kuat, termasuk literasi media, literasi informasi, dan pemahaman tentang risiko dan tantangan yang ada di dunia digital. Berikut konsep digital citizenship:
1. Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, dan juga membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut.
2. Memahami Cara Kerja Internet
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah, banyak orang tua yang memberikan akses kendali secara bebas untuk anak-anak mereka tanpa pengawasan. Dimana secara emosi, anak-anak tidak memiliki kontrol diri yang baik. Padahal cara kerja internet jika dimanfaatkan dengan baik memberikan dampak positif juga bagi penggunannya. Namun jika salah penggunaannya, maka akan buruk juga hasilnya.
3. Pengguna Internet
Konsep kewarganegaraan digital saat ini yaitu memperhatikan dan memahami data pengguna internet.
4. Literasi Internet
Konsep kewarganegaraan digital yang tidak kalah penting adalah memahami literasi internet. Jadi pengetahuan tentang perkomputeran dan perinternetan pun juga penting untuk pelajari. Sehingga ketika terjadi kendala, kita bisa langsung menanganinya.
5. Memahami Kesenjangan Dalam Penguasaan Teknologi Baru
Persoalan kesenjangan ini terus mengiringi perkembangan teknologi informasi. Terlebih bagi negara dunia ketiga, persoalan ini adalah momok bagi pembangunan. Bahkan di negara maju sekali pun, dengan masyarakat yang “melek” terhadap teknologi digital, hambatan dalam akses TIK masih saja terjadi.
6. Ciptakan Kenyamanan dan Keharmonisan
Konsep kewarganegaraan digital yang tidak kalah penting adalah menciptakan keamanan dan keharmonisan. Hal ini dilandasi dari banyaknya kasus dan laporan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh oknum, oleh haters atau bahkan media yang membangun informasi hoax.
7. Gunakan Digital Secara Aman
Aman dalam hal
ini adalah aman dari hacker, aman dari komentar kotor, aman dari berita hoax,
meminimalisir terjadinya tipu-tipuan, dan masih banyak definisi keamanan yang
lain.
Pelanggaran Kewarganegaraan Digital
Pelanggaran kewarganegaraan digital dapat
mencakup berbagai perilaku yang merugikan atau merugikan orang lain dalam
lingkungan digital. Beberapa contoh pelanggaran kewarganegaraan digital
meliputi:
1. Membuat dan menyebarkan Berita Hoax
Pelanggaran kewarganegaraan digital yang paling meresahkan saat ini adalah banyaknya berita hoax, didukung dengan kurang jelinya pengguna digital mengkonfirmasi berita. Sehingga mereka asal ikut menyebarkan berita hoax tersebut.
2. Pencemaran Nama Baik
Pelanggaran kewarganegaraan digital yang paling umum lainnya adalah pencemaran nama baik. Paling banyak dirasakan oleh para public figure. Contoh : kasus Ayu Ting-ting dengan KD yang cukup panas masalah pencemaran nama baik sekaligus bullying.
3. Penipuan Online
Sebenarnya ada banyak sekali kasus penipuan online. Upaya menghindari penipuan tersebut, kita harus berhati-hati.
4. Menyebarkan Berita Kebencian
Tidak dapat dipungkiri, digitalisasi tidak hanya memudahkan tetapi juga dimanfaatkan oleh oknum atau komunitas tertentu untuk menyebar berita kebencian.
5. Pembajakan
Masalah digital
ternyata juga memicu beberapa oknum melakukan pembajakan karya orang lain.
Entah itu disadari ataupun tidak di sadari.
Komentar
Posting Komentar